Senin, 02 Februari 2009

oh ayi, dimana engkau ?


beberapa bulan yang lalu, aku punya seorang murid laki-laki yang gemuk dan lucu biasanya dipanggil ayi. lucu karena ia cadel (umurnya hampir genap 5 tahun). Biasanya setiap kali datang ke bimbel, walaupun belum kelihatan batang hidungnya (karena masih diselasar yang terlindung pohon mangga) sudah mengucapkan salam " thalamoletoooooooooooooom" dan segera menaiki tangga dengan sedikit berlari hingga duduk tepat disampingku.
dari hari senin sampai jum'at les bimbel berlangsung, begitulah setiap hari aktifitas ayi datang kebimbel. suatu ketika aku sedang mengajarkannya berhitung, biasalah dan maklum saja masih anak tk yang sedang belajar matematika, agak syusyahhhhh.
karena malu diperhatikan oleh muridku yang lain ia segera saja melemparkan pertanyaan buat anak-anak kelas 5 yang satu meja dengan ku, bima, raffi, reindo dan chatlin. seraya berkata "ayo ciapa tau, enam amba iga apa? (maksudnya berapa)yang lain menjawab "SEMBILAN!" ayi berkata "calaaaa, uwa' elassy" ayo lagi yaaaa katanya melanjutkan. " cembilan amba ima apa?" merasa ditanya lagi dengan kompak mereka menjawab "EMPAT BELAS" kembali ayi menyalahkan jawaban teman-temannya, tapi teman-teman semuanya faham walaupun disalah-salahkan mereka hanya tertawa saja tanpa mempertahankan kebenaran atas jawaban mereka. lalu dengan PDnya ayi menjawab "calaaa, elassy (sebelas), coba agi yaaa... " ujuh amba iga apa?" yang lain menjawab "SEPULUUUUH" jawab ayi lagi " calaaaaaaaa!( ayi mulai memanas karena mereka tidak ada yang sama jawaban dengannya) apaaaaaan (DELAPAN)bahhhhhhh"
tawa pun tumpah memenuhi ruangan belajar, ternyata semua murid yang datang sore itu mendengarkan pertanyaan ayi. dan tak terasa sore itu ternyata hari terakhirku mengajar ayi padahal selama 2 bulan ia belajar dibimbel ini sudah hampir lancar membaca. entah apa sebabnya ia tak pernah datang apa karena malu atau karena aku libur mengajar disebabkan terkena cacar??????
yang jelas kehadiran ayi telah mengajarkan sesuatu kepada bimbel ini, yakni kesabaran dan pelajaran untuk selalu menghargai pendapat orang lain.
oh ayi kemanakah dikau? teman-teman merindukan mu

0 komentar:

Posting Komentar

 

Featured